Maturan ring pura rambut sedana Pura Luhur Kehidupan Sri Rambut SedanaDear blogger, 8 November 2014, benar-benar spesial. Pura yang dikunjungi pertama dalam rangkaian Maturan ini adalah Pura Luhur Sri Rambut Sedana di Jatiluwih, Tabanan. Di Kecamatan PenebelMenurut Jero Mangku Nengah Sukra ..Sehubungan dengan adanya Tugas Kuliah Agama jadi Saya melakukan penelitian nama nama Pelinggih untuk tugas Agamanya.. Jero Mangku Driki , selaku Mangku Gede Pura Luhur Sri Rambut Sedana menyatakan, bahwa dari catatan sejarah,di pura ini telah pernah dilakukan ngenteg linggih pada tahun 1933, sedangkan mengenai tahun berapa pura ini dibangun atau ditemukan, belum ada catatan sejarah yang ditemukan. “Kami memang sampun namped pura sekadi puniki” Ya Pembaca Blogger yang luar biasa dari Pura ini, selain vibrasi yang kuat, sesuai dengan susunan pelinggih yang ada yakni pelinggih gede dan pelinggih jemeng, konsep dari Pura ini adalah Nyegara Gunung, yang artinya, kearifan lokal dari Leluhur yang telah membangun Pura ini adalah memberikan pemahaman tentang dimana kita mendapatkan rejeki untuk bisa melangsungkan hidup yakni, laut (nyegara), gunung (gunung).Tahun 2004, saat dilaksanakan pemugaran, ditemukan uang kepeng yang merupakan peninggalan sejarah yang jumlahnya ribuan ” Uang kepeng ini sekarang dipendem di bawah Pelinggih Utama”ujar Jero Mangku. Pelinggih-pelinggih yang ada dipura ini antara lain,Pelinggih Ageng (Utama), Pesimpangan Grombong Swargaloka (tengahing wana), Pesimpangan Batu Ngaus (pantai seseh), inilah yang kemudian memantapkan bahwa konsep dan filsafat yang terkandung adalah konsep Nyegara Gunung (Menyatunya Laut dan Gunung)Ada juga pelinggih Ida Batara Taksu, Pelinggih Jemeng (Pengayat Dewi Sri) sehingga bernama Pura Sri Rambut Sedana. Just info Blogger, upacara piodalannya dilaksanakan pada Buda Wage Kelawu dengan penyejeran selama 3 hari.Pura Sri Rambut Sedana atau lazimnya sering disebut Rambut Sedana memiliki pengertian secara harfiah, “Sri” yang berarti uang, dan “Sedana” berarti uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah yang perayaannya dilakukan di setiap rumah tangga dan Pura di lingkungan desa adat. Batara Rambut Sedana dipuja sebagai Dewi Kesejahteraan yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia.Untuk sarana yadnya, makna dan tujuan filosofis (ref).Sarana YadnyaTidak ada yang khusus pada hari raya buda cemeng klawu..... bisa dipakai sarana mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng 7 disesuaikan denga desa, kala, patra dan desa mawacara di masing - masing pakraman dan kemampuan umat masing - masing.Makna dan Tujuan FilosofisDari pemujaan terhadap beliau dalam prabawanya sebagai Ida Bhatara Rambut Sedhana adalah untuk memohon anugraha beliau dalam berbagai macam wujud dan bentuk kemakmuran untuk segala makhluk hidup ciptaan beliau.Semoga beliau selalu melimpahkan anugrah kemakmurannya kepada segala makhluk hidup ciptaan beliau. ^_^Dan berikut foto-fotonya Ket:Apiasan ring tengah- Gedong simpen dikanan- Pelinggih ida pucak sanayan dikiriBale GongBale KukulBale PesamuanDapur SuciGenah Ajengan dana puniaJero mangkuLumbungPelinggih ameng-ameng sareng Di depanPelinggih ameng-amengPelinggih Gedong SimpenPelinggih pesimpangan Ratu ngaosPelinggih Ratu nyoman bayanPiasanSri Rambut sedanaTaksu
Dear blogger, 8 November 2014,
benar-benar spesial. Pura yang dikunjungi pertama dalam rangkaian Maturan ini
adalah Pura Luhur Sri Rambut Sedana di Jatiluwih, Tabanan. Di Kecamatan Penebel
Menurut Jero Mangku Nengah Sukra
Jero
Mangku Driki
, selaku Mangku Gede Pura Luhur Sri
Rambut Sedana menyatakan, bahwa dari catatan sejarah,di pura ini telah
pernah dilakukan ngenteg linggih pada tahun 1933, sedangkan mengenai tahun
berapa pura ini dibangun atau ditemukan, belum ada catatan sejarah yang
ditemukan. “Kami memang sampun namped pura sekadi puniki”
Ya Pembaca Blogger
yang luar biasa dari Pura ini,
selain vibrasi yang kuat, sesuai dengan susunan pelinggih yang ada yakni
pelinggih gede dan pelinggih jemeng, konsep dari Pura ini adalah Nyegara
Gunung, yang artinya, kearifan lokal dari Leluhur yang telah membangun
Pura ini adalah memberikan pemahaman tentang dimana kita mendapatkan rejeki
untuk bisa melangsungkan hidup yakni, laut (nyegara), gunung (gunung).
Tahun 2004, saat dilaksanakan
pemugaran, ditemukan uang kepeng yang merupakan peninggalan sejarah yang
jumlahnya ribuan ” Uang kepeng ini sekarang dipendem di bawah Pelinggih
Utama”ujar Jero Mangku. Pelinggih-pelinggih yang ada dipura ini antara
lain,Pelinggih Ageng (Utama), Pesimpangan Grombong Swargaloka (tengahing
wana), Pesimpangan Batu Ngaus (pantai seseh), inilah yang kemudian memantapkan
bahwa konsep dan filsafat yang terkandung adalah konsep Nyegara Gunung
(Menyatunya Laut dan Gunung)
Ada juga pelinggih Ida Batara Taksu,
Pelinggih Jemeng (Pengayat Dewi Sri) sehingga bernama Pura Sri Rambut
Sedana. Just info Blogger, upacara piodalannya dilaksanakan
pada Buda Wage Kelawu dengan penyejeran selama 3 hari.
Pura Sri Rambut Sedana atau lazimnya
sering disebut Rambut Sedana memiliki pengertian secara harfiah, “Sri” yang
berarti uang, dan “Sedana” berarti uang atau dengan kata lain bagian dari
nafkah yang perayaannya dilakukan di setiap rumah tangga dan Pura di lingkungan
desa adat.
Batara Rambut Sedana dipuja sebagai
Dewi Kesejahteraan yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa
mule), permata dan uang (dana) kepada manusia.
Untuk sarana yadnya, makna dan
tujuan filosofis (ref).
Sarana Yadnya
Tidak ada yang khusus pada hari raya buda cemeng klawu..... bisa dipakai sarana mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng 7 disesuaikan denga desa, kala, patra dan desa mawacara di masing - masing pakraman dan kemampuan umat masing - masing.
Makna dan Tujuan Filosofis
Dari pemujaan terhadap beliau dalam prabawanya sebagai Ida Bhatara Rambut Sedhana adalah untuk memohon anugraha beliau dalam berbagai macam wujud dan bentuk kemakmuran untuk segala makhluk hidup ciptaan beliau.
Semoga beliau selalu melimpahkan anugrah kemakmurannya kepada segala makhluk hidup ciptaan beliau.
Sarana Yadnya
Tidak ada yang khusus pada hari raya buda cemeng klawu..... bisa dipakai sarana mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng 7 disesuaikan denga desa, kala, patra dan desa mawacara di masing - masing pakraman dan kemampuan umat masing - masing.
Makna dan Tujuan Filosofis
Dari pemujaan terhadap beliau dalam prabawanya sebagai Ida Bhatara Rambut Sedhana adalah untuk memohon anugraha beliau dalam berbagai macam wujud dan bentuk kemakmuran untuk segala makhluk hidup ciptaan beliau.
Semoga beliau selalu melimpahkan anugrah kemakmurannya kepada segala makhluk hidup ciptaan beliau.
^_^
Dan berikut foto-fotonya
maaf ya mungkin pending ..
Komentar
Posting Komentar