(Cuma Merevisi sedikit saja biar Data nggak hilang).



PENJELASAN GUSTI PURI PETEMON MENGENAI STATUS PURA TAMAN SARI
Pura Taman sari didirikan oleh Ida Bhatara Leluhur Ularan
Sebuah pelinggih didepan Meru, untuk linggih Ida Bhatara Ularan (Merupakan petunjuk, bahwa pura taman sari adalah Pura Keluarga Gusti.
Pura taman sari itu dinyatakan sesepihan pecahan arda ageni pura taman sari kelungkung, Kemudian pada tahun 1941 pada waktu surat perbekel (Kepala) desa busungbiu dan sehubungan dengan perubahan meru tumpang II itu keluarga Gusti Petemon sida karya ngewangun Yadnya berupa:
Melabu Gentuh pada sasih tilem ketiga
Limabelas hari berselang upakara ngeteg linggih pada sasih purnama kapat, dina sukra manis ,uku menial sekaligus upakara piodalan dan ngelebar pada hari inilah Dewagung lingsir (dewagung geg) puri kelungkung bersama Cok gudar hadir memasang LAIT meru dari Emas sebagai lambang pengekukuh tunggal dengan pura taman sari Kelungkung, sambil mengatakan Pura taman sari inilah SESEPIHAN PURA TAMAN SARI KELUNGKUNG.
Oleh karenanya Pura Taman sari ini adalah MILIK BERSAMA: YAITU MILIK KELUARGA PURI KELUNGKUNG DAN  KELUARGA SENTANA ULARAN.
Tahun 1968: Seluruh kekereb meru rusak total karena berusia sudah 38 tahun, untuk perbaikan itu keluarga kami pulalah yang memikulnya sampai selesai upakara pecaruan ageng melaspas dan piodalan ageng.
Tahun 1977:akibat rusak oleh musibah gempa bumi tahun 1976 dilakukan perbaikan berupa Padma sana, balai peraneman dan Candi Pemedal & sekali upakara pecaruan ageng.
Bapak jebog meminta ijin pada pengelingsir Gusti petemon untuk mendirikan gedung SD dan tidak dapat ijin dari keluarga gusti, dengan demikian status tanah bahwa pura taman itu adalah milik Gusti.
Anggota masyarakat Busungbiu tanpa persetujuan secara diam diam menanam padang gajah diatas tanaman pura karena itu keluarga Gusti datang melarangnya dan mereka secara ikhlas mengakui kesalahannya akhirnya tidak jadi melanjutkan niatnya.
Pura Taman Tersebut:sudah jelas MILIK KELUARGA I GUSTI PETEMON hal ini dibenarkan pada
-De fakto: berdasarkan kebenaran material secara historis sebagai ahli waris dari leluhur Ida bhatara ularan dan dengan konsisten melaksanakan kewajiban secara utuh berlandaskan yadnya sebagaimana layaknya menjadi pemilik dengan turun temurun sampai sekarang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Maturan ring pura rambut sedana Pura Luhur Kehidupan Sri Rambut SedanaDear blogger, 8 November 2014, benar-benar spesial. Pura yang dikunjungi pertama dalam rangkaian Maturan ini adalah Pura Luhur Sri Rambut Sedana di Jatiluwih, Tabanan. Di Kecamatan PenebelMenurut Jero Mangku Nengah Sukra ..Sehubungan dengan adanya Tugas Kuliah Agama jadi Saya melakukan penelitian nama nama Pelinggih untuk tugas Agamanya.. Jero Mangku Driki , selaku Mangku Gede Pura Luhur Sri Rambut Sedana menyatakan, bahwa  dari catatan sejarah,di pura ini telah pernah dilakukan ngenteg linggih pada tahun 1933, sedangkan mengenai tahun berapa pura ini dibangun atau ditemukan, belum ada catatan sejarah yang ditemukan. “Kami memang sampun namped pura sekadi puniki” Ya Pembaca Blogger yang luar biasa dari Pura ini, selain vibrasi yang kuat, sesuai dengan susunan pelinggih yang ada yakni pelinggih gede dan  pelinggih jemeng, konsep dari Pura ini adalah Nyegara Gunung, yang  artinya, kearifan lokal dari Leluhur yang telah membangun Pura ini adalah memberikan pemahaman tentang dimana kita mendapatkan rejeki untuk bisa melangsungkan hidup yakni, laut (nyegara), gunung (gunung).Tahun 2004, saat dilaksanakan pemugaran, ditemukan uang kepeng yang merupakan peninggalan sejarah yang jumlahnya ribuan ” Uang kepeng ini sekarang dipendem di bawah Pelinggih Utama”ujar Jero Mangku. Pelinggih-pelinggih yang ada dipura ini antara lain,Pelinggih Ageng (Utama),  Pesimpangan Grombong Swargaloka (tengahing wana), Pesimpangan Batu Ngaus (pantai seseh), inilah yang kemudian memantapkan bahwa konsep dan filsafat yang terkandung adalah konsep Nyegara Gunung (Menyatunya Laut dan Gunung)Ada juga pelinggih Ida Batara Taksu, Pelinggih Jemeng (Pengayat Dewi Sri) sehingga bernama Pura Sri Rambut Sedana.  Just info Blogger, upacara piodalannya dilaksanakan  pada  Buda Wage Kelawu dengan penyejeran selama  3 hari.Pura Sri Rambut Sedana atau lazimnya sering disebut Rambut Sedana memiliki pengertian secara harfiah, “Sri” yang berarti uang, dan “Sedana” berarti uang atau dengan kata lain bagian dari nafkah yang perayaannya dilakukan di setiap rumah tangga dan Pura di lingkungan desa adat.  Batara Rambut Sedana dipuja sebagai Dewi Kesejahteraan yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia.Untuk sarana yadnya, makna dan tujuan filosofis (ref).Sarana YadnyaTidak ada yang khusus pada hari raya buda cemeng klawu..... bisa dipakai sarana mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng 7 disesuaikan denga desa, kala, patra dan desa mawacara di masing - masing pakraman dan kemampuan umat masing - masing.Makna dan Tujuan FilosofisDari pemujaan terhadap beliau dalam prabawanya sebagai Ida Bhatara Rambut Sedhana adalah untuk memohon anugraha beliau dalam berbagai macam wujud dan bentuk kemakmuran untuk segala makhluk hidup ciptaan beliau.Semoga beliau selalu melimpahkan anugrah kemakmurannya kepada segala makhluk hidup ciptaan beliau. ^_^Dan berikut foto-fotonya Ket:Apiasan ring tengah- Gedong simpen dikanan- Pelinggih ida pucak sanayan dikiriBale GongBale KukulBale PesamuanDapur SuciGenah Ajengan dana puniaJero mangkuLumbungPelinggih ameng-ameng sareng Di depanPelinggih ameng-amengPelinggih Gedong SimpenPelinggih pesimpangan Ratu ngaosPelinggih Ratu nyoman bayanPiasanSri Rambut sedanaTaksu